SRI TANJUNG, sebuah puisi lirik Jawa Kuno, merentangkan romansa percintaan yang diliputi pertemuan, intrik, kemalangan, kisah penyucian jiwa, perjumpaan kembali, dan kebahagiaan. Kisah ini tidak hanya tertera dalam manuskrip, namun ia mewujud dalam bentuk pahatan relief, menjadi legenda etiologis, dan pernah hidup dalam ritual pelantunan tembang di ujung timur Jawa. Sri Tanjung diyakini merupak…
Dalam ranka penyelamatan isi yang terkandung dalam karya budaya bangsa, khususnya yang terkandung dalam karya tulis yang berupa naskah kuno, Perpustakaan Nasional RI menerbitkan hasil transliterasi naskah Jawa yang berjudul Jongensspelen, Permainan Anak-Anak Laki-Laki. Pemilihan naskah ini didasarkan pada kondisi naskah yang sudah cukup rapuh dan aksara naskah yang jarang diketahui masyarakat s…
Dalam rangka penyelamatan isi yang terkandung dalam karya budaya bangsa, khususnya yang terkandung dalam karya tulis yang berupa naskah-kuno, Perpustakaan Nasional RI pada kesempatan ini menerbitkan hasil alik aksara naskah jawa, cirebon yang berjudul Babad Cirebon jilid 1. Pemilihan naskah ini didasarkan kondisi naskah yang sudah cukup rapuh dan aksara naskah yang jarang diketahui oleh m…
Dalam rangka penyelamatan isi yang terkandung dalam karya budaya bangsa, khususnya yang terkandung dalam karya tulis yang berupa naskahnaskah lama, Perpustakaan Nasional RI pada kesempatan ini menerbitkan hasil transliterasi naskah Melayu yang berjudul Syair Raja Siak dengan nomor koleksi W 273.
Teks Usada ini berbentuk prosa dan ditulis menggunakan aksara Bali. Struktur dan fungsi bahasa teks yang digunakan dalam dalam teks adalah bahasa Jawa Kuno yang bercampur dengan bentuk kosakata bahasa Bali dan Jawa. Naskah terbuat dari lontar berwarna coklat sebanyak 27 lempir berukuran 35,7 x 3,5 cm. Naskah mempunyai pengapit dari bambu berwarna coklat dan dimasukkan ke dalam kotak karton berw…
Naskah Al-Juz’u Ar-Rabi’ (AJAR) ini merupakan karya terjemahan dari kitab Mukhtasar Ihya ‘Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali. Di dalam kitab AJAR ini, penyalin menulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Arab dan bahasa Melayu. Pada tulisan berbahasa Arab diberi tanda kurung dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Secara umum, naskah ini memaparkan jalan yang harus ditempuh untuk me…
Salah satu naskah kuna yang berbicara tentang itu adalah naskah “Ala-Ayuning Dina mwah Sasih”. Naskah koleksi UPT Museum Bali Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dengan nomor kropak 07.129 ini, sarat akan urain tentang baikburuknya hari (ala-ayuning dina) dan bulan (sasih). Seperti disebutkan pada awal teks, bahwa yang namanya Kala Lwang itu akan berdampak buruk jika melakukan segala jenis peker…
Tata cara bercocok tanam atau tata cara bertani tanpa menggunakan lahan pertanian yang luas sebetulnya masih dapat kita jumpai pada naskah-naskah kuno sebagai warisan nenek moyang yang merupakan kekayaan intelektual masa lampau. Salah satu warisan tersebut adalah naskah berjudul Wulang Tani. Secara harafiah Wulang Tani berasal dari dua kata, yaitu wulang berarti petunjuk dan tani berarti bercoc…
Teks Wawacan Samun (selanjutnya disingkat: WS) yang menjadi objek penelitian dalam buku ini merupakan salah satu contoh bentuk puisi naratif dalam konteks kesusastraan Sunda, yaitu wawacan. Wawacan adalah cerita panjang atau sejenis hikayat yang ditulis dalam bentuk puisi yang dinamakan dangding. Dangding adalah ikatan puisi yang sudah tertentu untuk melukiskan hal-hal yang sudah tertentu pula.…
Ruwatan Murwakala Cirebon diangkat dari sebuah naskah turun temurun milik Ki Dalang Abi Udaya. Naskah asli ruwatan ini sudah terbakar pada masa awal Orde Baru berkuasa. Dengan alasan membersihkan PKI dan ormas-ormasnya. Keluarga Ki Dalang Abyor (Ayah dari Ki Dalang Udaya) yang dulu kritis terhadap Orde Baru termasuk yang menjadi sasaran. Ketakutan istri Ki Dalang Abyor memaksanya membakar selur…