Text
Pasar minggu tempo doeloe: dinamika sosial ekonomi petani buah 1921-1966
Pasar Minggu di masa lalu dikenal sebagai penghasil buah utama untuk penduduk Jakarta. Bahkan telah menjadi memori kolektif masyarakat Jakarta terutama terlihat dalam lirik-lirik lagu yang menggambarkan berbagai aspek dinamika kehidupan pertanian buah di Pasar Minggu kala itu. Buku ini menceritakan kembali dunia yang hilang (the lost world) tentang Pasar Minggu sebagai area penghasil buah-buahan ternama di masa silam. Didekati secara kongjungtur, buku ini mendeskripsikan secara historis tentang tumbuh, berjaya, dan hilangnya sistem pertanian buah di Pasar Minggu. Gerak kunjungtur itu tidak hanya dilihat sebagai produk pelaku-pelaku besar semisal Pemerintah (dari Kolonial hingga awal Orde Baru). Akan tetapi, juga kehidupan dan penghidupan petani buah orang Betawi atau orang-orang yang tinggal di sekitarnya yang telah berkontribusi besar terhadap tumbuh, berjaya, dan hilangnya sistem pertanian buah-buahan tersebut. Sebagai sebuah rekaman historis, buku ini dipandang penting untuk memahami dunia sosial ekonomi yang hilang, dengan segala penyebab dan berbagai implikasinya. Bermanfaat pula untuk melihat pertalian antara pinggiran Jakarta yang kala itu masih bercorak perdesaan, dengan pusat kotanya. Juga, bagaimana pertanian buah tersebut melintasi zaman (Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Revolusi Kemerdekaan hingga terbentuknya Masyarakat Indonesia Baru Pasca Kemerdekaan.
No copy data
No other version available