Text
Inovasi pengembangan vaksin untuk budidaya ikan air awar berkelanjutan
Munculnya penyakit pada budidaya ikan menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Infeksi Aeromonas sp. (penyakit merah) mengakibatkan kerugian 400 miliar rupiah per tahun. Infeksi parasit Ichthyophthyrius multifiliis (bintik putih) mengakibatkan kematian ikan 25% hingga 100% dalam waktu singkat, dengan kerugian 50 miliar rupiah per tahun. Serangan Streptococcus sp. pada ikan nila mengakibatkan kematian yang signifikan, yaitu 20%–50% dari total populasi dan menelan kerugian 15 miliar rupiah per tahun. Penyakit koi herpesvirus (KHV) sejak tahun 2002 mengakibatkan kerugian pada budidaya ikan mas dan koi lebih dari 50 miliar rupiah per tahun. Wabah Megalocytivirus pada ikan gurami dari tahun 2018 sampai sekarang mengakibatkan kematian 50%–100% pada benih dan induk ikan gurami dalam waktu singkat. Pencanangan Gerakan Vaksinasi Ikan (Gervikan) sejak tahun 2014 bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan vaksin yang aman, efektif, dan murah serta mendorong produsen obat untuk memproduksi vaksin ikan. Oleh sebab itu, inovasi pengembangan vaksin ikan dibutuhkan untuk pencegahan penyakit sebagai kunci sukses di dalam budidaya ikan berkelanjutan.
No copy data
No other version available