Text
Agama, kultur (in)toleransi, dan dilema minoritas di Indonesia
Istilah “minoritas” ini dianggap sangat politis, bias, dan memiliki tendensi membawa pesan tertentu atau terpengaruh cara pandang hegemonik dari Barat. Contoh yang sering diungkapkan adalah tentang umat Islam di Indonesia yang secara jumlah adalah mayoritas, tetapi secara ekonomi bisa disebut minoritas. Mengapa pembelaan hanya diberikan kepada minoritas tertentu dan tidak ada pembelaan terhadap umat Islam yang menjadi minoritas secara ekonomi? Jika isu minoritas ini dibawa kepada kasus Papua, siapakah yang disebut minoritas? Apakah minoritas itu mengacu kepada para pendatang yang mayoritas Muslim tetapi memiliki tingkat ekonomi lebih baik, atau ia mengacu kepada orang-orang Papua yang jumlahnya besar tetapi banyak yang hidup secara nomaden di pedalaman dan secara nasib hidup dalam kategori modern yang tergolong kurang beruntung?
No copy data
No other version available