Text
Gerakan laung bahenda militansi orang dayak bakumpai mempertahankan lahan gambut dari ekspansi perusahaan perkebunan sawit di kalimantan selatan
Buku ini merupakan narasi ilmiah tentang upaya orang Dayak Bakumpai di Kalimantan Selatan dalam mempertahankan lahan mereka yang disebut padang dari ekspansi perkebunan kelapa sawit. Menarik dari buku ini adalah, jika selama ini gerakan sosial dilakukan dengan melakukan aksi penghadangan, pelaporan kepolisian, pengrusakan, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang Bakumpai ini, mereka mempertahakan lahan mereka dengan cara berdialog, berdebat, adu data dan argumen di hadapan wakil rakyat. Bersamaan dengan itu, support media massa cetak, online, televisi dan radio secara proporsional menampilkan pemberitaan terus menerus setiap mereka melakukan aksinya yang dinamakan belum baadat (hidup beradat) di hadapan anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala, pemerintah kabupaten maupun dengan pihak perusahaan perkebunan sawit itu sendiri. Atas dasar itu, Alue Dohong salah seorang intelektual Dayak dalam kata pengantarnya mengatakan "Pembelajaran dari Desa Jambu Baru saya harapkan dapat menjadi bahan reflektif dan inspiratif bagi komunitas adat lain di Indonesia yang meyakini bahwa nilai tradisi dan kearifan lokal mereka dapat berkontribusi nyata bagi keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam khususnya rawa gambut."
No copy data
No other version available