Text
Strategi dan negosiasi: dalam konflik air di Bali dan Banten
Sumber daya air semula dipandang tidak hanya sebagai bagian penting dalam kehidupan, tetapi juga dipandang sebagai komoditas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Perbenturan dua pandangan ini mendorong munculnya persoalan-persoalan yang mengarah pada konflik dengan dimensi yang lebih kompleks dan rum it yang melibatkan masyarakat, negara, dan juga korporasi.
Bunga rampai ini tidak hanya mengulas keterkaitan antara aktor-aktor informal dan praktik pengelolaan sumber daya air, baik di Bali maupun di Banten, tetapi juga memperlihatkan dinamika elite lokal yang berasal dari masyarakat akar rumput, seperti komunitas subak di Bali dan komunitas pesantren di Banten. Se lain itu, bunga rampai ini juga membahas strategistrategi politik yang dilakukan kelompok masyarakat atau institusi nonnegara dalam relasi konfliktual perebutan akses terhadap air tersebut.
No copy data
No other version available