Text
Syair buah-buahan
Naskah ditulis di atas kertas Eropa tanpa cap kertas, berukuran 20 × 16 cm. Penomoran halaman asli menggunakan angka Arab 2-129. Naskah setebal 129 halaman, masing-masing berisi 15 baris. Naskah dalam keadaan kurang baik, terutama pada hlm. 3-4, 13-16, 25-28, dan 119-122 terdapat kertas yang lepas dari kurasnya. Tulisan naskah masih jelas terbaca, menggunakan tinta hitam yang kini warnanya pudar menjadi coklat tua. Di akhir naskah, pada hlm. 128, Muhammad Bakir menyebut judul 14 syair yang “sudah dikarangkan” dan boleh disewa di rumahnya, sebagai berikut: 1. Syair Sang Capung, 2. Syair Anggur dan Delima, 3. Syair Kakap dengan Tembara, 4. Syair Bayan dan Nuri, 5. Syair Renom Sari, 6. Syair Bunga-Bungaan, 7. Syair Jeruk Jepun, 8. Syair Jangkerik dan Gasir, 9. Syair Nyamuk dan Agas, 10. Syair Tawon dan Kumbang, 11. Syair Laler dan Nyawan, 12. Syair Kembang Ros, 13. Syair Binatang Hutan, dan 14. Syair Koyan-Koyan..
Kepustakaan Naskah Syair Buah-Buahan dengan kode ML 254 dideskripsikan dalam Catalogus Van Ronkel (1909:351) dan Katalogus Sutaarga dkk (1972:258), serta dicatat dalam Katalog Behrend (1998:556). Transkripsi Syair Buah-Buahan telah dimuat dalam buku Antologi Syair Simbolik dalam Sastra Indonesia Lama, diedit oleh Jumsari Jusuf dkk. (Jakarta: Ditjen Kebudayaan, 1978, halaman 35-86). Syair Buah-Buahan telah dianalisis oleh H. Overbeck dalam artikel “Malay animal and flower shaers” (JMBRAS 12-2, 1934), dan juga oleh G.L.Koster dalam buku Roaming Through Seductive Gardens: Readings in Malay narrative. Leiden: KITLV, 1997 (terjemahan Indonesia, 2011)
No copy data
No other version available