Text
Menggugah Empati, Menarik Simpati: Kekuatan etnografi post-kritis dalam mendorong kebijakan berbasiskan kebudayaan lokal
Menilik kelemahan dan kelebihan etnografi realis, studi kasus, dan etnografi kritis, diperlukan hadirnya etnografi yang bertumpu pada objektivitas subjek dan kritisisme dalam memperjuangkan subjek di tengah kebijakan. Pendekatan baru etnografi ini dapat dilabeli dengan terminologi “Post-Kritis”. Etnografi ini berpijak pada teori relativitas-subjektif Lyotard yang sarat dengan aspek kognisi50, khususnya simpati dan empati. Ia dapat menjadi jembatan untuk menengahi paradoks kebijakan dan kebudayaan sehingga memantik kesejahteraan subjek. Selain itu, pendekatan ini dapat memberikan ruang bagi negara dalam melaksanakan tanggung jawab dan tujuan bernegaranya. Hal ini terlihat jelas pada aplikasi empat penelitian etnografi.
No copy data
No other version available