Text
Gejala Bahasa Melayu dan karakteristik aksara Lampung pada teks NLP97N69
Naskah NLP97N69 yang bercerita tentang Nur Muhammad menggunakan aksara Lampung, tetapi bahasa yang digunakan pada teks ini adalah
bahasa Melayu seperti pada Hikayat Nur Muhammad yang menggunakan aksara aksara Jawi6. Akan tetapi, bahasa Melayu yang digunakan pada teks NLP97N69 memiliki kekhasan yang menjadi ciri bahasa Melayu pada teks tersebut. Kekhasan tersebut terlihat seperti pada kata jisaim untuk kata jisim, kata urang untuk kata orang, kata parapuwan untuk kata perempuan, dan kata taneh untuk kata tanah. Kekhasan tersebutlah yang menunjukkan gejala bahasa pada bahasa Melayu yang digunakan pada naskah beraksara Lampung NLP97N69.
Pada kajian ini, masalah perbedaan aksara Ka-Ga-Nga pada beberapa daerah di Sumatera dan cerita tentang Nur Muhammad sebagai bagian
dari sastra sufi tidak akan dibicarakan lebih lanjut. Akan tetapi, penulis akan mengkaji adanya suatu gejala bahasa Melayu pada salah satu naskah
lama beraksara Lampung dan berbahasa Melayu yang berisi tentang Nur Muhammad. Selain itu, karakteristik aksara Lampung yang terdapat pada
teks NLP97N69 akan diuraikan untuk menunjukkan variasi aksara Lampung. Naskah lama beraksara Lampung dan berbahasa Melayu yang dikaji dalam penelitian ini memiliki beberapa pengertian. Pertama, naskah tersebut adalah naskah lama yang ditulis menggunakan aksara Lampung. Kedua, naskah tersebut diduga berasal dari daerah yang masyarakatnya merupakan pengguna aksara Lampung. Ketiga, naskah tersebut menggunakan bahasa Melayu, tetapi terjadi suatu gejala bahasa pada naskah tersebut karena adanya kekhasan yang muncul pada kosakata yang digunakan. Keempat, variasi aksara Lampung yang terdapat pada NLP97N69 menunjukkan adanya perbedaan aksara Lampung yang digunakan saat ini dengan aksara Lampung yang digunakan pada naska kuno beraksara Lampung.
No copy data
No other version available