Text
Sumanasa sekuntum pembebasan
Kakawin Sumanasāntaka merupakan sebuah kakawin yang ditulis oleh seorang kawi bernama Mpu Monaguņa. Keterangan mengenai pengarang
Kakawin Sumanasāntaka ini dapat dilihat pada epilog kakawin ini yang berbunyi [183.1] “yeki tambay ira mpu Monaguņa milw angikět-ikět amarņana ng kathā” [inilah usaha pertama Mpu Monaguņa cerita berbentuk puisi]. Keterangan dalam epilog ini sangat kuat untuk memastikan bahwa penulis kakawin ini adalah Mpu Monaguņa..
Penyaduran yang dilakukan terhadap Kakawin Sumanasāntaka ini berdasarkan atas edisi teks Kakawin Suamanasāntaka dalam buku Kakawin
Sumanasāntaka, Mati karena Bunga Sumanasa, yang ditulils oleh P. Worsley, S. Supomo, M. Fletcher, dan T.H. Hunter tanpa melakukan perubahan pada struktur cerita sehingga tidak terjadi kesenjangan yang signifikan antara teks Kakawin Sumanasāntaka dengan hasil saduran. Saduran atas Kakawin Sumanasāntaka ini diberi judul SUMANASA SEKUNTUM PEMBEBASAN. Judul ini dipilih karena dalam kisah yang diceritakan Kakawin Sumanasāntaka mengisahkan jalan pembebasan yang harus dilalui Dyah Harini untuk melepaskan diri dari kutukan. Selain itu, banyak ajaran-ajaran filosofi tentang kematian yang sesungguhnya adalah sebuah jalan pembebasan atas keterikatan dunia.
Hasil saduran Kakawin Sumanasāntaka diharapkan mampu menjadi jembatan awal bagi pembaca umum untuk lebih dekat dengan teks-teks nusantara dengan kandungan nilai filosofis yang begitu dalam. Aktualisasi ajaran-ajaran dalam naskah-naskah nusantara salah satunya adalah melalui jalan penyaduran, sehingga kian mampu menguatkan jati diri bangsa Indonesia.
No copy data
No other version available