Text
Phala cinta Kresna
Penyaduran terhadap Kakawin Hariwangśa merupakan satu upaya yang penting untuk dilakukan, mengingat kakawin ini merupakan bagian sejarah Jawa Kuno yang mesti diketahui oleh generasi yang akan datang. Kesenjangan bahasa dalam kakawin menjadi kendala utama yang membuat jenis sastra ini enggan dibaca oleh masyarakat awam. Bahasa dalam kakawin umumnya adalah bahasa Jawa Kuno yang tidak lagi banyak diketahui orang awam. Maka dengan dilakukannya usaha penyaduran dan menghadirkan kakawin dalam bentuk prosa, akan memudahkan pembaca umum untuk memahami kandungan dari kakawin ini. Bahasa dalam kakawin yang awalnya berbahasa Jawa Kuno disadur menjadi bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh kalangan pembaca umum. Kemudian bentuknya yang semula adalah puisi tradisional dengan aturan tembang yang ketat, digubah menjadi bentuk prosa yang dapat dibaca oleh siapa saja tanpa perlu menguasai pola pembacaan puisi tradisional.
Kakawin Hariwangśa ini penting untuk disadur selain karena alasan di atas adalah untuk lebih mengundang peneliti muda dalam meneliti kakawin ini. Mengingat peran tokoh Kŗṣņa sangat besar dalam Kakawin Mahabharata, ini menjadi semakin menarik ketika kita mampu menemukan relasi satu kakawin dengan kakawin lainnya melalui tokoh-tokoh sentral dalam kakawin tersebut, sehingga dapat kita lihat bagaimana pola penurunan, duplikasi, transformasi maupun bentuk-bentuk lainnya dalam kakawin.
No copy data
No other version available