Text
Gojek, gojlok, momong: studi budaya kreatif kelompok kartunis kaliwungu KOKKANG
Kartun humor dan media cetak merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Tidak sedikit pembaca saat memegang koran memiliki ketertarikan pada halaman penuh humor: rublik kartun. Sebuah halaman yang membuat orang dapat tersenyum, tertawa lepas, bahkan merenung. Kekuatan kartun humor terletak tidak hanya pada gambar visualnya semata. Ada aspek intrinsik di dalamnya yang dapat ditelisik lebih jauh. Itulah proses kreatif, menggambar kartun tidak hanya butuh proses personal ada aspek komunal yang turut serta di dalamnya. Komunalisme kartunis dalam berkarya ditunjukan dengan munculnya berbagai kelompok/komunitas kartunis di berbagai daerah.
Salah satunya Kelompok Kartunis Kaliwung (KOKKANG). Sebagai seorang kartunis, saya turut serta dalam proses menggambar sampai mengirim karya. Tidak lupa memantau perkembangan selanjutnya, apakah gambar saya dimuat atau tidak. Kerap saya temui nama KOKKANG atau Kaliwungu. Nama ini bikin iri, karena sering dimuat. Awalnya saya mengira KOKKANG adalah nama orang, berbeda dengan Kaliwungu yang saya yakini adalah nama sebuah daerah. Saya selanjutnya tahu jika di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah terdapat kelompok kartun yang digdaya dalam jagad perkartunan nusantara.
No copy data
No other version available