Text
Serat Lyu Si Jun
Serat Lyu Si Jun kemungkinan besar ditulis oleh seorang Tionghoa peranakan dilihat dari tipikal penggunaan inisial atau nama samara (Lan, 1962). Naskah Serat Lyu Si Jun juga merupakan naskah tunggal karena tidak ditemukan naskah lain yang dapat dirujuk sebagai perbandingan dalam
penelusuran katalog. Meskipun demikian, ditemukan keterangan mengenai versi bahasa Melayu dengan judul Kitab Delapan Jelita yang pernah dicetak ulang sebanyak dua kali sebagai salah satu indikasi bahwa karya ini merupakan salah satu karya yang cukup populer. Naskah Serat Lyu Si Jun adalah salah satu yang tersimpan sebagai koleksi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Naskah Serat Lyu Si Jun memiliki kode rujukan NR 140, dan seperti yang sudah disinggung sebelumnya, naskah ini ditulis menggunakan aksara Jawa dan dinarasikan dalam bahasa Jawa. Secara fisik, tulisan dan kertas yang digunakan sudah berwarna kecoklatan. Sampul tebal membungkus naskah berukuran panjang 21 cm dan lebar 17 cm. Kertas karton berwarna kuning menjadi pelapis sampul tebal berwarna hitam dengan stiker bertuliskan “De Bliksem” pada bagian sudut kanan atas yang menunjukkan perusahaan penerbitan pada waktu itu yang ternyata juga dikelola oleh orang Tionghoa.
Penulisan karya saduran yang didasarkan pada naskah Serat Lyu SiJun ini bertujuan untuk (1) melanjutkan karya kerja penelitian filologi yang sudah dilakukan oleh Wibawa (2004) dengan menyelesaikan tahapantahapan filologis sampai menghasilkan suntingan alih aksara dan alih bahasa
terhadap naskah Serat Lyu Si Jun. (2) Menciptakan karya sastra saduran yang lebih terbaca secara naratif melalui perubahan bentuk puisi macapat menjadi bentuk prosa. (3) Membuat akses keterbacaan yang lebih luas di era yang sudah jauh berkembang dengan menyediakan sebuah karya yang menarik terkait dengan keragaman kebudayaan sebagai salah satu warna dalam perjalanan perkembangan kebudayaan di Indonesia yang belum banyak diketahui masyarakat secara luas karena berbagai faktor yang menyertainya.
Naskah Serat Lyu Si Jun dipilih karena beberapa naskah lain, terutama Sam Pek Eng Tae yang mengangkat cerita tentang percintaan sudah banyak dilakukan ubahan bentuk termasuk dalam pertunjukan teater (Jia, 2017), sehingga tahapan pemilihan karya ini diharapkan dapat memperkaya khazanah naskah sastra dan budaya nusantara secara umum, dengan melengkapi cerita yang mudah dibaca dalam bentuk petualangan mencari ilmu sebagai pilar penting dalam mengembangkan karakter pribadi menjadi individu yang lebih berkualitas.
No copy data
No other version available