Text
Merawat kearifan lokal melalui sanggar budaya
Kebudayaan hadir di tengah-tengah kehidupan manusia bukanlah seperti seorang pesulap yang memainkan kecepatan tangannya untuk mengubah suatu benda menjadi bentuk benda yang lainnya atau menggeser posisi benda, dari tempat yang satu ke tempat lainnya, namun melalui proses tindakan dan pemikiran bijak dengan dilandasi rasa memiliki yang tinggi oleh para tetua dan masyarakat yang hidup di massa lampau. Dengan dilandasi rasa memiliki yang tinggi itulah kebudayaan menjadi suatu penciri secara kolektif bagi kelompok masyarakat yang berada di sekitarnya. Apabila ada satu di antara kelompok masyarakat yang merusak marwah budaya, baik disengaja atau pun tidak maka yang akan terkena dampaknya bukan hanya individu/kelompok tertentu, melainkan kelompok masyarakat secara kolektif.
Mengingat bagaimana proses dan fungsi kehadiran kebudayaan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, sudah selayaknyalah setiap generasi yang hidup dari zaman ke zaman menyadari arti penting kedudukan, peran, dan fungsi kebudayaan. Hal tersebut tentunya menjadi tanggung jawab bersama bagi setiap lapisan masyarakat, baik dalam bentuk formal maupun non-formal melalui strategi, media, dan metode yang bisa dipahami. Dengan demikian, marwah budaya yang menjadi salah satu jati diri masyarakat tetap terjaga dengan baik di tengah-tengah perubahan zaman. Oleh sebab itu, buku ini mencoba menguraikan permasalahan kebudayaan di lingkaran zaman dan alternatif upaya untuk menjaga serta merawatnya yang dimulai dari kebudayaan daerah/kearifan lokal. Alternatif upaya menjaga dan merawat kebudayaan disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang bersifat kekinian.
No copy data
No other version available