Text
Serat Anglingdarma : suntingan teks dan analisis motif kutukan
Dalam tradisi sastra Jawa, tokoh Anglingdarma disebut sebagai nenekmoyang raja-raja Mataram Jawa Tengah. Salah satu naskah sastra Jawa yang menyebut nama tokoh Anglingdarma adalah Babad Prambanan (Th.p 379) yang tersimpan di Biro Naskah Perpustakaan Sastra Universitas Indonesia. Dalam naskah itu disebutkan bahwa Prabu Anglingdarma, raja Malawapati menurunkan raja-raja Pangging. Serat Anglingdarmamenjadi bahan penelitian berkaitan dengan analisis salah satu motifnya, yakni motif kutukan. Dalam cerita Anglingdarma, kutukan merupakan suatu motif yang sangat menonjol, yakni merupakan sebab terjadinya alur. Motif kutukan yang dijadikan topik bahasan dalam penelitian ini mempunyai kedudukan penting dalam tradisi budaya Jawa. Kutukan tidak hanya terdapat dalam sastra dan teater saja, melainkan juga menyangkut kepercayaan masyarakat Jawa.
No copy data
No other version available