Text
Institusi pendidikan tinggi di era digital: pemikiran, permodelan dan praktek baik
Pemilihan judul ini dilatarbelakangi oleh perubahan teknologi, terutama teknologi digital yang akselerasinya begitu cepat. Betapa tidak, teknologi digital telah melahirkan cohort Net Generation. Generasi ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi ini digambarkan sebagai kelompok generasi yang berinteraksi intens satu sama lain, berkomunikasi membentuk komunitas, dan yang pasti mereka ini merupakan pembelajar digital yang hebat. Mereka lebih suka belajar dengan menemukan sendiri, daripada hanya sekedar mendengar cerita dari orang lain tentang suatu informasi. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital telah menawarkan kemudahan dalam penyediaan akses serta kolaborasi yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber belajar. Penerapan teknologi digital yang bersifat mobile telah memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Ketika pasar berubah, lingkungan berubah, maka pendekatan manajemen terhadap suatu organisasi harus berubah. Sebagai organisasi yang bertugas mencetak sumberdaya manusia handal, maka perguruan tinggi pun tidak steril terhadap perubahan. Namun masalahnya adalah adakalanya perubahan itu tidak memperlihatkan sosoknya secara jelas, bahkan seringkali samar. Padahal kita tahu perubahan itu merupakan bagian penting dari manajemen, termasuk manajemen perguruan tinggi. Ungkapan “If you don’t change, You will die”, begitu sering di ucapkan orang. Oleh karena itu pimpinan perguruan tinggi saat ini dituntut kemampuannya dalam memprediksi perubahan dan menjadikan perubahan tersebut sebagai suatu potensi. Tak pelak, saat ini muncul beragam pemikiran seperti entrepreneurial university, bureaucracy university dan sebagainya.
No copy data
No other version available